Bangkit/Arise Yogyakarta Begins

CAMP’s international exchange and residency project with Yogyakarta Indonesia, Bangkit/Arise has begun. CAMP co-directors Megan Wilson and Christopher Statton arrived in Yogyakarta on July 26th to work with Yogyakarta artist and scholar Nano Warsono to prepare for the rest of the San Francisco/Bay Area crew to arrive on July 3rd: artists Shaghayegh Cyrous, Kevan Shovir, Jose Guerra Awe, Kelly Ording, Jet Martinez, Jet and Kelly’s two children Violet and Lazlo, and Allison Wykoff, Associate Director, Public + Community Programs, her partner Armon Kasmai and their two children Samira and Hieronymus. They will be working with Yogyakarta artists Nano Warsono, Bambang Toko, Hari Ndaruwati, Muhammad Yusuf (Ucup), Wedhar Riyadi, Eko Didyk (Codit) Sukowati, and Vina Puspita. The project in Yogyakarta is in collaboration with Panggungharjo Village and the Institut Seni Indonesia (ISI).

In preparation for the project Megan, Christopher, and Nano met with the Mayor of Pangghungharjo Village, Pak Wahyudi Anggoro Hadi to discuss Bangkit/Arise and sign papers to make the project official. CAMP is excited to work with the community of Pangghungarjo. Many Thanks to Pak Hadi!

They then met with the Dean of ISI – Dr. Suastiwi Triatmodjo to discuss our project with ISI. Many Thanks to Dr. Triatmodjo!

The Yogya part of Bangkit/Arise is: Campus to Village / Village to Campus. Desa Pangghungharjo is next to the ISI campus.

It was inspiring to see the white board in the Mayor’s Office with “Literacy” listed at the top followed by “Diversity In Unity,” “Village Socialism Program,” “Local Culture,” and “Hours for Child Protection.” We are looking forward to learning from the community of Panggungharjo and working with them to create visual messaging that represents the village and their values.




Proyek pertukaran dan residensi internasional CAMP dengan Yogyakarta Indonesia, Bangkit / Arise telah dimulai. Co-directors CAMP Megan Wilson dan Christopher Statton tiba di Yogyakarta pada tanggal 26 Juli untuk bekerja dengan seniman dan sarjana Yogyakarta Nano Warsono untuk mempersiapkan sisa kru San Francisco / Bay Area untuk tiba pada 3 Juli: seniman Shaghayegh Cyrous, Kevan Shovir, Jose Guerra Awe, Kelly Ording, Jet Martinez, Jet dan Kelly dua anak Violet dan Lazlo, dan Allison Wykoff, Associate Director, Public + Program Komunitas, mitranya Armon Kasmai dan dua anak mereka Samira dan Hieronymus. Mereka akan bekerja dengan seniman Yogyakarta, Nano Warsono, Bambang Toko, Hari Ndaruwati, Muhammad Yusuf (Ucup), Wedhar Riyadi, Eko Didyk (Codit) Sukowati, dan Vina Puspita. Proyek di Yogyakarta bekerja sama dengan Desa Panggungharjo dan Institut Seni Indonesia (ISI).

Dalam persiapan untuk proyek Megan, Christopher, dan Nano bertemu dengan Walikota Desa Pangghungharjo, Pak Wahyudi Anggoro Hadi untuk membahas Bangkit / Bangkit dan menandatangani dokumen untuk membuat proyek resmi. CAMP bersemangat untuk bekerja dengan komunitas Pangghungarjo. Terima kasih Pak Hadi!

Mereka kemudian bertemu dengan Dekan ISI – Dr. Suastiwi Triatmodjo untuk mendiskusikan proyek kami dengan ISI. Terima kasih banyak untuk Dr. Triatmodjo!

Bagian Yogya Bangkit / Bangkit adalah: Kampus ke Desa / Desa ke Kampus. Desa Pangghungharjo berada di sebelah kampus ISI.

Itu mengilhami untuk melihat papan putih di Kantor Walikota dengan “Literasi” terdaftar di bagian atas diikuti oleh “Keanekaragaman Dalam Kesatuan,” “Program Sosialisme Desa,” “Budaya Lokal,” dan “Jam untuk Perlindungan Anak.” Kami berharap untuk belajar dari komunitas Panggungharjo dan bekerja bersama mereka untuk menciptakan pesan visual yang mewakili desa dan nilai-nilai mereka.

Bangkit Arise participants presenting a poster of the project to Mayor Hadi and Desa Panggungharjo

Nano introduced the Bangkit/Arise cultural exchange and residency with Megan and Christopher to the Panggungharjo village community and with project participants Bambang Toko, Eko Didyk Codit Sukowati, Hari Ndaruwati and Wedhar Riyadi presented Panggungharjo Mayor, Pak Hadi with a poster of the project. The feature event was World Cup France vs. Argentina.

Nano memperkenalkan pertukaran budaya Bangkit / Arise dan residensi dengan Megan dan Christopher kepada masyarakat desa Panggungharjo dan dengan peserta proyek Bambang Toko, Eko Didyk Codit Sukowati, Hari Ndaruwati dan Wedhar Riyadi mempresentasikan Panggungharjo Mayor, Pak Hadi dengan poster proyek tersebut. Acara fitur adalah Piala Dunia Prancis vs. Argentina.



Christopher, Megan, and Nano at sanctuary for Yogyakarta’s 2nd Dynasty Sultanate

The following day Nano, his wife Dani, and their two kids Affis and Fino took Megan and Christopher to visit the temples that house the spirits of Yogyakarta’s 2nd dynasty Sultanate.

Keesokan harinya, Nano, istrinya Dani, dan dua anak mereka, Affis dan Fino, mengajak Megan dan Christopher mengunjungi kuil-kuil yang menaungi roh kesultanan Dinasti ke-2 di Yogyakarta.




 SAMPAI NANTE!